Bab 1
Pendahuluan
Kendaraan dewasa ini sangat bervariasi, mulai dari ukuran kecil sampai
ukuran yang besar. Secara umum didefinisikan bahwa kendaraan adalah alat
transportasi yang digunakan untuk mobilisasi penumpang. Dalam
penggunaanya, kendaraan juga mengangkut barang.
Penggerak
Kendaraan dewasa ini menggunakan motor bensin dan diesel. Bahan bakar
gas juga sudah banyak digunakan. Kendaraan penumpang digunakan untuk
mobilisasi penumpang dan kendaraan barang digunakan untuk mobilisasi
barang.
Bab 2
Jenis Motor
Untuk menentukan jenis motor, walaupun sangat yang bervariasi, tak
sesulit yang dibayangkan. Jenis motor dapat dikelompokkan dalam beberapa
kriteria yaitu:
1. Siklus Kerja
Berdasarkan siklus kerja motor dapat dibedakan menjadi:
Ø Motor siklus dua langkah
Motor yang melakukan satu kali langkah usaha dalam dua kali langkah torak.
Ø Motor siklus empat langkah
Motor yang melakukan satu kali langkah usaha dalam empat kali langkah torak.
Ø Motor rotari wankel
2. Susunan Silinder
Berdasarkan susunan silinder motor dapat dibedakan menjadi:
Ø Segaris (Inline)
Ø V
Ø Bertolak belakang (opposed type)
Ø Bintang (star)
Ø W
Motor jenis
segaris, V dan bertolak belakang umumnya digunakan untuk penggerak
kendaraan, sedangkan jenis bintang digunakan untuk penggerak pesawat.
3. Pembentukan Campuran Bahan Bakar
Dalam kelompok ini ada dua jenis yaitu:
Ø Menggunakan karburator pada motor bensin dan gas
Ø Menggunakan injektor pada motor bensin dan diesel
4. Penyalaan Bahan Bakar
Berdasarkan penyalaan bahan bakar motor dapat dibedakan menjadi:
Ø Penyalaan dengan siistim pengapian pada motor bensin dan gas.
Ø Penyalaan kompresi pada motor diesel.
5. Gerak Torak
Berdasarkan gerak torak motor dapat dibedakan menjadi:
Ø Gerak torak bolak-balik (recipprocating)
Ø Gerak torak berputar (rotary) tetapi yang berputar sebenarnya rotor.
6. Pengisian Campuran Bahan Bakar
Berdasarkan pengisian campuran bahan bakar motor dapat dibedakan menjadi:
Ø Pengisian alami (Naturally Aspirated Engine)
7. Pendinginan
Berdasarkan pendinginan motor dapat dibedakan menjadi:
Ø Sistem pendingin udara
1. Motor 2 Tak Lama
2. Motor VW Lama
3. Sepeda Motor
Ø Sistem pendingin air
1. Hampir semua mobil kecuali mobil VW lama
8. Sifat dan Penggunaannya
Berdasarkan penggunaannya motor dapat dibedakan menjadi:
Ø Stasioner (penggerak genset)
Ø Mobile (alat transportasi)
Bab 3
Dasar Motor
A. Bagian Utama Motor
Secara umum
motor berfungsi sebagai sumber tenaga untuk menggerakan/mengoperasikan
kendaraan. Motor yang digunakan adalah motor berpembakaran dalam
Internal Combustion Engine yang menggunakan solar atau bensin sebagai
bahan bakar.
Blok Silinder
Blok silinder
adalah komponen motor yang paling besar komponen-komponen lainya
sebagian besar dipasang di blok silinder. Seperti namanya blok silinder
terbuat dari balok logam tuang umumnya besi tuang, tetapi juga ada blok
silinder dibuat dari alumunium tuang. Blok silinder mempunyai lubang
yang tepat sebagai tempat torak bekerja. Bagian b`wah blok disebut
crankcase, mempunyai dudukan bantalan untuk menempatkan poros engkol.
Bagian silinder dikelilingi mantel pendingin water jacket yang berfungsi
sebagai pendingin motor.
Kepala Silinder
Kepala
silinder terbuat dari besi tuang atau campuran aluminium. Kepala
silinder dibaut ke bagian atas blok silinder sehingga benar benar rapat
dengan silinder. Pada kepala silinder terdapat ruang bakar, dimana gas
bahan bakar dibakar. Kepala silinder mempunyai lubang saluran masuk dan
saluran keluar. Katup masuk mengatur pemasukan gas bahan bakar ke dalam
silinder dan katup buang mengeluarkan gas bekas hasil pembakan.
Poros Engkol
Poros engkol
ditempatkan pada bantalan dan diikat pada bagian bawah blok silinder.
Poros engkol bersama bantalan penghubung connecting rod merubah gerak
lurus piston menjadi gerak berputar pada poros engkol. Poros engkol
mempunyai dua jenis bantalan yaitu bantalan tetap dan bantalan berputar.
Roda Penerus fly whell
Roda penerus
terbuat dari besi tuang yang kuat dan dihubungkan di salah satu ujung
poros engkol. Roda penerus mengurangi getaran mesin dengan cara
memperhalus daya yang dihasilkan piston. Pada saat langkah usaha, roda
penerus menerima gaya puntir yang besar, daya yang besar ini
dimanfaatkan untuk menggerakan piston pada ketiga langkah lainya (buang,
isap, kompresi), dengan dengan demikian putaran mesin menjadi halus,
Semakin banyak jumlah silinder , roda penerus akan semakin ringan/kecil.
Roda penerus dilengkapi/dipasang roda gigi, sehingga memugkinkan motor
dihidupkan dengan motor starter.
Panci Oli
Panci oli
diikat ke bagian bawah silinder, sehingga dapat menutupi poros engkol.
Panci oli terbuat dari bahan campuran besi lunak. Panci oli berfungsi
sebagai wadah seluruh pelumas yang digunakan untuk melumasi motor.
. 6. Torak dan Batang Penghubung
Torak dan
kelengkapanya berfungsi untuk meneruskan tenaga hasil pembakaran. Selain
itu juga bersama kepala silinder membentuk ruang bakar sedemikian rupa.
Torak, dalam kerjanya , menerima panas dan perubahan temperatur yang
sangat tinggi, oleh sebab itu torak dibuat dari bahan yang tahan
terhadap kondisi ini.
Motor bensin
biasanya menggunakan campuran alumunium untuk membuat torak. Torak
dilengkapi dengan dua jenis ring yaitu ring kompresi dan ring oli. Ring
kompresi sebagai perapat untuk mencegah kebocoran gas, terutama saat
pembakaran. Ring minyak berfungsi sebagai pengendali pelumas dinding
silinder dan torak serta kelengkapanya. Bagian bawah batang penghubung
dengan poros engkol, bagian atas dilengkapi dengan lubang pasak sebagai
dudukan torak.
Poros Bubungan dan Katup
Poros
bubungan dan mekanisme katup berfungsi untuk membuka dan menutup katup
pada saat yang tepat. Poros bubungan digerakan oleh poros engkol dengan
perbandingan putaran 1:2, dengan perantara roda gigi atau rantai/sabuk.
Tutup Kepala Silinder
Tutup kepala
silinder dipasang diatas katup, di bagian atas kepala silinder. Tutup
ini berfungsi untuk menutupi mekanisme katup, sehingga komponen katup
tidak berhubungan dengan kotoran dari udara dan pelumas tidak terbuang.
9. Rantai Timing dan Pulley
Rantai timing
dan pulley menggerakkan poros bubungan setengah dari putaran poros
engkol. Penggerak timing dewasa ini banyak menggunakan sabuk karet,
namun juga masi banyak yang menggunakan rantai dan roda gigi
10. Gasket, Seal, dan Lain-lain
Untuk
mencegah kebocoran fluida pada motor, digunakan gasketdan seal. Secara
umum gasket dan seal disebut perapat. Gasket digunakan untuk mencegah
kebocoran bagi sambungan yang tidak bergerak. Sedangkan seal digunakan
untuk mencegah kebocoran pada komponen yang bergerak. Untuk dapat
merakit satu engine utuh diperlukan komponen lain seperti, mur, baut,
ring, spacer, dudukan, penahan pegas dan lain lain. Komponen kecil
inilah yang membentuk satu kesatuan motor.
Bab 4
Sistem Pada Motor
Motor tidak
dapat berfungsi hanya dengan kelengkapan yang telah dijelaskan
sebelumnya. Diperlukan dukungan kelengkapan lain untuk dapat
mempertahkan kerja motor dan layak beroperasi.
Sistem Starter
Motor listrik
digunakan untuk memutar awal motor melalui roda penerus dan poros
engkol. Sistem starter terdiri dari motor listrik dan penggerak.
Penggerak mempunyai roda gigi kecil yang dihubungkan dengan roda penerus
pada saat berputar. Energi listrik diperoleh dari baterai. Kelengkapan
lain adalah kelengkapan pengendali seperti kunci kontak dan lain- lain.
Sistem Bahan Bakar
· Sistim Hnjeksi Bahan Bakar Bensin.
· Sistem Bahan Bakar Bensin
1. Fungsi dan Komponen Sistim Bahan Bakar Bensin
Secara umum
fungsi sistem bahan bakar adalah mensuplai kebutuhan bahan bakar yang
siap bakar kepada motor sehingga motor dapat bekerja normal pada setiap
tingkat kecepatan/daya motor. Sistem ini mempunyai tiga komponen utama
yaitu:
a. Tanki bahan bakar
b. Pompa bahan bakar
Berfungsi
untuk memindahkan bahan bakar dari tanki ke karburator. Pompa ini
dibutuhkan hanya pada sistem tekan untuk memindahkan bahan bakar. Pompa
menarik bensin dari tanki melalui pipa penghubung dan memasukkannya pada
ruang pelampung karburator.
c. Karburator
Berfungsi
mencampur udara dengan bahan bakar dengan perbandingan tepat sehingga
membentuk gas bahan bakar yang mudah terbakar. Dalam pelaksanaanya tidak
semudah itu. Untuk dapat menghasilkan campuran yang tepat pada setiap
kondisi beban dibutuhkan beberapa saluran, misalnya saat idle, start,
akselerasi, dan lain-lain.
· Prinsip kerja
Pada
prinsipnya karburator bekerja berdasarkan pada kecepatan aliran udara
dan perbedaan tekanan, semakin cepat aliran udara maka semakin rendah
tekananya, khususnya pada saluran/pipa. Untuk menciptakan perbedaan
kecepatan aliran udara pada saluran, karburator menggunakan venturi.
Setelah udara mengalir dengan kecepatan tertentu, udara mampu menarik
bahan bakar hingga terbawa bersama udara masuk, sebagai outputnya
dihasilkan gas bahan bakar. Aliran udara dihasilkan dari gerak turun
torak pada saat langkah isap dimana katup isap terbuka dan katup buang
tertutup. Gerakan turun piston mengakibatkan terjadinya kevakuman dalam
silinder, perbedaan tekanan dalam silinder dan luar silinder
mengakibatkan terjadinya aliran udara.
· Sistem pelampung
Pelampung
bersama katup jarum dan dudukanya menjaga jumlah bahan bakar di ruang
bahan bakar. Ruang bahan bakar adalah tempat penampungan bahan bakar
dalam karburator. Jumlah bahan bakar yang masuk dalam ruang bahan bakar
harus sesuai agar dapat memenuhi kebutuhan bahan bakar saat putaran
tinggi dan tidak masuk ke saluran masuk saat idle
· Sistem start dingin
Untuk
menghidupkan motor yang masih dingin diperlukan bahan bakar yang lebih
banyak dari biasanya. Untuk memperbanyak jumlah bahan bakar perlu katup
cuk. Bila cuk ditutup, kevakuman tinggi terjadi di bawah saluran cuk,
akibatnya akan lebih banyak bahan bakar yang ditarik dari ruang
pelampung sehingga campuran akan kaya. Penambahan bahan bakar diperlukan
untuk menghidupkan motor yang dingin disebabkan temperatur normal
kompresi belum mampu untuk membakar bahan bakar, di sisi lain akibat
dinginya saluran masuk, sebagian bahan bakar menempel ke dinding saluran
masuk dan tidak masuk ke dalam silinder.
· Sistem idle
Suplai bahan
bakar saat motor dalam putaran rendah diperoleh dari saluran idle. Bahan
bakar yang diberikan hanya cukup untuk mempertahankan agar motor tetap
hidup. Pada kondisi ini, katup throttle menutup.
· Sistem utama
Sistem utama
mensuplai bahan bakar pada semua tingkatan beban motor di atas putaran
idle. Sistsm utama ini mulai bekerja pada saat katup throttle mulai
membuka.
· Sistem akselerasi
Sistem ini
memberikan tambahan bahan bakar pada katup throttle dibuka lebih lebar.
Hal ini akan mencegah motor mati saat terjadi penambahan putaran. Motor
dapat mati sebab pada saat katup throttle dibuka lebar, tingkat
kevakuman rendah, akibatnya bahn bakar yang dihisap menjadi sedikit,
pada kondisi beban maksimum motor dapat mati.
· Sistem injeksi bahan bakar motor diesel
Secara umum
fungsi sistem bahan bakar adalah mensuplai kebutuhan bahan bakar yang
siap bakar kepada motor sehingga motor dapat bekerja normal pada setiap
tingkat kecepatan/daya motor. Pembakaran dalam ruang bakar terjadi
dengan pengabutan bahan bakar yang disemprotkan dalam suhu yang tinggi.
Pengabutan bahan bakar secara sempurna dimungkinkan oleh suatu
pengabut/injektor yang ditempatkan dengan mulutnya menghadap ke ruang
bakar. Udara bersuhu tinggi dihasilkan oleh torak dalam langkah kompresi
sehingga pada suatu batas tekanan tertentu, timbul pencetusan sendiri
dan berlangsung pembakaran secara tiba-tiba. Karena tidak diperlukan
busi, maka sistem bahan bakar motor diesel berfungsi sebagai sistem
penyalaan. Bahan bakar diesel terdiri dari cairan minyak bumi dengan
viskositas, berat jenis dan mutu pembakaran yang berbeda dari bahan
bakar bensin. Untuk motor putaran tinggi biasanya dipakai kerosene yaitu
jenis minyak yang mendekati mutu bensin, sedangkan motor putaran rendah
menggunakan solar atau minyak tanah dan sejenisnya. Sistem ini
mempunyai lima komponen utama yaitu:
a. Tanki bahan bakar
Pompa pengisi
Berfungsi
untuk memindahkan bahan bakar dari tanki ke serambi inlet pompa injeksi
melalui saringan. Pompa pengisi merupakan single setting pump terletak
di bagian rumah pompa injeksi. Pompa pengisi digerakan oleh chamshaf
dari pompa injeksi. Pompa pengisi diesel terdapat tiga tipe yaitu:
a. Bekerja menggunakan plunger
b. Bekerja menggunakan membran
c. Bekerja menggunakan daun (rotor) untuk pompa rotari
c. Pompa injeksi motor diesel
Berfungsi untuk menginjeksikan bahan bakar ke dalam ruang bakar. Pompa
injeksi ini mempunyai beberapa jenis dan merk yaitu nippondenso, bosch,
british, dan lain-lain.
d. Injektor
e. Nozzle dan needle
Dari semua syarat pemakaian bahan bakar, untuk motor-motor diesel yang
sangat perlu membutuhkan perhatian adalah syarat kebersihannya,
mengingat seluruh oeralatan sistim bahan bakar diesel dibuat dengan
ukuran dan penyesuaian yang sangat presisi. Sedikit saja debu atau
kotoran terbawa oleh bahan bakar maka dapat menimbulkan gangguan pada
kerja pompa dan injektor. Saringan bahan bakar yang terletak di tengah
jalur pengaliran bahan bakar harus mempunyai kemampuan tinggi untuk
menyaring semua debu dan kotoran tersebut, sehingga komponen tersebut
perlu perawatan khusus, dan harus diperiksa dan dibersihkan secara
teratur. Tetapi, cara lain yang lebih bijaksana adalah setiap kali
mengisikan bahan bakar ke dalam tangki bahan bakar, diusahakan menyaring
terlebih dahulu dengan saringan tersendiri di tempat penyimpanan.
Pompa pengisi mengalirkan bahan bakar dari tanki ke pompa penekan ada
kalanya macet. Akibatnya seluruh sistem akan mengalami kekurangan bahan
bakar jauh dari takaran yang diperlukan. Untuk pompa pengisi harus
diperiksa keadaan sambungan dengan pipa-pipa bahan bakar. Satu hal yang
sangat mengganggu pula dan sering terjadi pada sistim bahan bakar motor
diesel adalah masuknya udara luar ke dalam sistim bahan bakar. Kejadian
ini berakibat sukar dihidupkan atau putaran motor diesel
meloncat-loncat. Cara membuang udara tersebut adalah:
1. longgarkan sekrup pembuang udara pada pompa penekan
2. gerakkan pompa pengisi dengan tuas tangan atau putarkan motor
3. udara akan keluar melalui sekrup pembuang
4. bila udara sudah habis tutup dan keraskan sekrup pembuang tersebut
Beberapa sebab masuknya udara luar dalam sistim bahan bakar diesel yaitu:
· bocor pada saluran isap pada pompa pengisi atau pada saringan bahan bakar
· kelonggaran mur pengikat sambungan pipa bahan bakar
· pengisian bahan bakar dalam keadaan tanki kosong
Dalam
pemakaian motor diesel perlu perawatan dan perhatian yang tetap. Pada
jangka waktu tertentu perlu diperiksa.Seluruh sistem di atas tidak sama.
Namun secara umum semuanya mempunyai kesamaan yaitu memiliki tanki
bahan bakar, dan cara mensuplai bahan bakar, yaitu mencampur bahan bakar
dengan udara agar dapat terbakar dalam ruang bakar.
Sistem Pengapian
Motor bensin
dan motor yang menggunakan bahan bakar gas mempunyai sistem pengapian.
Sistem ini diperlukan untuk membentuk percikan bunga api yang dapat
membakar bahan bakar di ruang bakar. Oleh sebab itu, motor bensin
disebut juga motor dengan penyalaan busi. Hal ini membedakan motor
bensin dengan diesel, motor diesel tidak memerlukan penyalaan busi
melainkan penyalaan dengan kompresi/pembakaran siri. Pembakaran pada
motor diesel terjadi pada saat bahan bakar disemprotkan ke dalam
silinder. Temperatur udara yang dikompresi dalam silinder cukup tinggi
untuk membakar bahan bakar yang disemprotkan injektor. Maka dari itu
kompresi pada motor diesel lebih tinggi dari pada kompresi motor bensin.
Sistem Pendingin
· Fungsi
Fungsi utama
sistem pendingin ada dua yaitu mencegah terjadinya over heating dan
menjaga motor selalu bekerja pada temperatur kerja yang telah
ditentukan. Over heating dapat menyebabkan komponen komponen motor
terbakar. Bila motor bekerja pada kondisi over heating dapat
menyebabkan:
· Pembakaran awal
· Detonasi
· Ketukan torak dan katup terbakar
· Gangguan pada sistem pelumas
Sedangkan bila motor bekerja pada suhu yang terlalu dingin dapat menimbulkan:
· Keausan lebih cepat
· Boros bahan bakar
· Tumpukan air dan endapan pada crank case
Itulah
sebabnya suhu motor harus dikendalikan. Dengan mengatur temperatur motor
sesuai dengan ketentuan akan membuat motor selalu menghasilkan
efesiensi tinggi. Pada saat start motor dipanaskan dengan cepat dan saat
beban puncak motor harus didinginkan.
· Cara kerja
Bila kipas
berputar, maka pompa air berputar. Putaran pompa membuat air
bersirkulasi. Air yang panas di sekitar blok silinder akan dialirkan
menuju radiator. Radiator akan mendinginkan air tersebut dengan bantuan
kipas.
Air yang
telah dingin akan mengalir kembali ke blok silinder dan berulang terus
menerus. Termostat berfungsi untuk mengendalikan agar motor tetap berada
pada temperatur kerja.
Bila
temperatur dingin, maka termostet menutup dan bila temperatur panas
termostat akan membuka maksimum. Komponen lain yang menentukan unjuk
kerja sistem pendingin adalah tutup radiator.
Tutup
radiator mempunyai dua jenis katup, yaitu katup bertekanan dan vakum.
Katup tekan akan mengatur tekanan sistem pendingin lebih tinggi (0,9
kg/cm2) dari udara luar, sementara katup vakum berfungsi mencegah
kevakuman pada sistem pendingin yang dapat merusak radiator.
Sistem Pelumas
· Fungsi
Secara umum fungsi sitem pelumas adalah:
· Mengurangi gesekan pada komponen motor yang bergerak
· Membantu mendinginkan motor
· Membersihkan komponen
· Meredam suara
· Perapat antara torak dan dinding silinder
· Penghantar panas
Sistem
pelumas melaksanakan seluruh kegiatan di atas bersamaan dan segera
setelah motor hidup. Tanpa pelumasan torak akan cepat rusak.
· Komponen sistem pelumas
· Saringan primer
· Pompa oli
· Saringan sekunder
· Saluran
· Pengendali tekanan
· Alat ukur tekanan/lampu indikator
Seluruh
komponen di atas bekerja dalam satu kesatuan mambantuk sistem pelumasan.
Pompa digerakkan oleh roda gigi pada poros bubungan.
· Jenis
· Jenis tekan dan percik
Pada jenis
ini, oli ditekan menuju oil gallery, dari sini oli didistribusikan ke
bantalan-bantalan dan poros-poros. Untuk mendinginkan torak dan melumasi
dinding silinder, dilakukan oleh poros engkol dengan cara memercikkan
oli.
· Jenis tekan
Secara umum
kelengkapannya sama dengan sistim tekan dan percik. Perbedaanya adalah
untuk mendinginkan piston dan pelumasan silinder dikenakan tekanan yang
disalurkan oleh nozzle. Karena sistem ini mengandalkan tekanan untuk
mencapai seluruh komponen, umumnya sistem ini menggunakan tekanan yang
lebih tinggi dari sistem tekan dan percik, yaitu 4-5 kg/cm2.
· Klasifikasi oli dan gemuk
Awal
penggunaan oli motor hanya mempunyai satu tujuan, yaitu mengurangi
gesekan sehingga mengurangi dampak keausan. Pada masa itu pemilihan oli
tidak menjadi masalah sebab semua oli yang ada sudah memenuhi kebutuhan.
Kondisi motor sekarang sudah jauh berbeda dibanding motor masa lalu.
Motor sekarang berputar lebih cepat, komponenya lebih presisi, beban
lebih berat, dan laju kendaraan lebih cepat. Untuk memenuhi kebutuhan
motor sekarang sifat mengurangi gesekan tidak cukup. Sifat ini harus
ditingkatkan. Peningkatan kualitas pun dilakuakan, sehingga muncul
istilah baru seperti additives, multi grade, dan lain-lain. Pelumas
secara umum dapat dikelompokkan dalam 4 jenis yaitu:
1. oli mesin
2. oli roda gigi
3. oli transmisi
4. gemuk
1. Oli mesin
Oli mesin yang digunakan dewasa ini ada dua jenis yaitu, oli mesin
bensin dan oli mesin diesel. Masing-masing oli masih dikelompokkan lagi
berdasarkan beban, sehingga kita mengenal kode-kode seperti, SA, SB, SC,
SD, SE, CA, CB, CC, CD, dan CE pada wadah oli. Tingkat kekentalan oli
mengacu pada standard SAE Society of Automotive Engineers. Mesin umumnya
menggunakan oli SAE 30.
2. Oli roda gigi
Oli roda gigi digunakan pada transmisi manual, difrensial dan roda gigi
sistem kemudi. Oli roda gigi umumnya diperkaya dengan sifat anti gesek
dan anti leleh. Hal ini diperlukan karena tekanan yang kuat dapat
menghancurkan oli sehingga dapat mengakibatkan kontak langsung antar
roda gigi khususnya roda gigi spiral.
3. Oli transmisi hidrolik
Oli ini digunakan pada transmisi otomatis dan sistem hidrolik. Salah
satu fungsi tambahan pada oli ini adalah dapat meneruskan tenaga dengan
baik. Sebagai penerus tenaga, oli ini harus tehan terhadap temperatur
tinggi dan tidak terlalu kental. Kekentalan yang tinggi dapat
menimbulkan hambatan terhadap pemindahan tenaga, sehingga efisiensi
motor berkurang. Oli ini umumnya disebut ATF Automatic Transmissions
Fluid.
4. Gemuk
Gemuk terbuat dari campuran minyak pelumas dengan sabun. Pada kendaraan
gemuk digunakan pada bantalan dan komponen chasis, seperti ball joint,
cross joint dan lain –lain. Gemuk umumnya digunakan untuk komponen yang
memiliki pelumasan tersendiri, untuk itu gemuk harus tahan panas
sehingga tidak meleleh, hal ini akan membuat gemuk dapat bertahan lama
pada komponen.
6. Sistem Pemasukan dan Pembuangan
Sistem pemasukan dan pembuangan berfungsi untuk membersihkan udara masuk
dan meredam suara gas bekas waktu keluar. Adapun komponen sistem
pemasukan dan pembuangan sebagai berikut:
· Saringan udara
Berfungsi
untuk memisahkan kotoran dari udara. Saringan yang digunakan ada tiga
jenis yaitu saringan kering, saringan basah, dan saringan semi basah.
Saringan udara kering umumnya menggunakan bahan kertas diperkuat
kerangka logam. Saringan udara basah dilengkapi dengan genangan oli di
dasar saringan. Sedangkan saringan semi basah oli dan saringan dicanpur
menjadi satu biasanya saringan ini terbuat dari spons yang dapat
mengikat oli. Saringan-saringan udara yang digunakan umumnya dapat
dibersihkan. Kotoran yang menumpuk pada dinding saringan akan menghambat
aliram udara, sehingga motor menjadi boros bahan bakar.
· Saluran masuk
Berfungsi
sebagai saluran pemasukan uap bahan bakar dari karburator ke dalam
silinder. Pada saluran masuk tidak boleh ada kebocoran, bila ada
kebocoran, udara murni akan masuk ke dalam saluran sehingga merubah
komposisi campuran yang dihasilkan karburator. Kebocoran saluram
memungkinkan udara kotor masuk ke dalam ruang bakar sehingga pembakaran
tidak sempurna dan ruang bakar menjadi cepat kotor.
· Saluran buang dan knalpot
Saluran buang
berfungsi untuk menyalurkan gas bekas ke luar ruang bakar. Saluran
buang dilengkapi peredam/knalpot. Suara keras yang muncul di saluran
buang adalah akibat pertemuan gas bekas yang bertemperatur sangat tinggi
dengan udara luar yang temperaturnya relatif rendah. Pemuaian udara
secara tiba-tiba tersebut menghasilkan ledakan. Knalpot mengurangi
temperatur gas buang, knalpot juga dilengkapi dengan peredam suara
sehingga suara ledakan tersebut dapat diredam. Knalpot tidak boleh
bocor, kebocoran knalpot menimbulkam polusi yang lebih banyak dan suara
yang berisik.
7. Sistem Ventilasi Carter
Ruang poros
engkolharus diberi ventilasi untuk menyalurkan gas yang terbentuk di
dalam ruang poros engkol serta mencegah terbentuknya tekanan di ruang
tersebut. Tekanan ini dapat menghambat gerak torak kerusakan seal dan
lain-lain. Sebagian bahan bakar yang tidak terbakar juga akan masuk ke
ruang poros engkol melalui celah ring dan dinding silinder. Uap oli dan
bahan bakar yang tidak terbakar inilah yang bila keluar menimbulkan
polusi. Untuk mencegah polusi, maka motor dilengkapi dengan sistem
ventilasi positif. Pada sisitem PVC, udara bersih dimasukkan dalam ruang
poros engkol, dan pada saat bersamaan mengeluarkan gas berbahaya bagi
motor dan lingkungan dalam carter. Gas ini dimasukkan kembali dalam
ruang bakar, sehingga terbakar dan keluar menjadi gas bekas.
Untuk
meningkatkan sistem ini, sistem dilengkapi dengan katup PVC berfungsi
mengendalikan aliran udara bersih dan uap oli yang masuk ke saluran
masuk agar tidak mengganggu kerja motor.
Cara kerja katup PVC
·
Pada saat motor mati, plunyer menutup akibat tekanan pegas. Hal ini
mencegah udara mengalir memasuki saluran masuk saat motor start.
· Pada saat idle, pada saat kevakuman tinggi, plunyer tertarik ke sisi satu lagi dan membuat aliran gas tertahan.
· Selama akselerasi, kecepatan motor menjadi tinggi, katup memberikan kecepatan aliran maksimum.
Komponen yang
perlu diperiksa pada sistem PVC adalah kerja katup, bila katup tidak
berfungsi dengan baik menyebabkan motor sukar hidup. Dan bila katup
macet maka gas bocoran dan uap oli mengalir menuju saringan dan
mengakibatkan saringan yang tercemar oli khususnya saringan kering.
8. Sistem Mekanisme Katup
· Kelengkapan
Untuk dapat
berjalan motor harus memasukkan udara atau gas bahan bakar ke dalam
silinder serta membuang hasil pembakaran dan kegiatan ini harus
dilakukan dengan tepat. Untuk mengatup pemasukan dan pembuangan,
digunakan katup serta kelengkapan penggeraknya. Pengaturan pemasukan dan
pembuangan dilakukan dengan membuka dan menutup saluran ke dalam
silinder.
· Cara Kerja Mekanisme Katup
Poros
bubungan berputar, perputaran ini akan mengakibatkan bubungan menekan
tappet, daya dorong tappet diteruskan oleh batang penekan, batang
penekan mendorong rocker arm, pada sisi lain rocker arm akan mendorong
katup sehingga katup turun ke bawah atau membuka.
Cara kerja katup pada proses sebenarnya sebagai berikut:
1. Langkah Isap.
Torak bergerak turun, katup isap terbuka dan katup buang tertutup.
2. Langkah Kompresi.
Torak bergerak ke atas dan semua katup menutup.
3. Langkah Usaha
Torak bergerak turun dan semua katup menutup.
4. Langkah Buang
Torak bergerak ke atas, katup isap tertutup dan katup buang terbuka.
· Jenis Mekanisme Katup
Katup yang
digunakan pada motor dewasa ini umumnya ditempatkan pada kepala
silinder. Katup yang berada di kepala silinder lebih mudah disetel dari
pada katup yang berada di sisi silinder. Mekanisme penggerak katup di
kepala ada tiga jenis yaitu:
1. Katup di kepala – poros bubungan di sisi (OHV)
2. Katup di kepala – poros bubungan tunggal di kepala (OHV-SOHC)
3. Katup di kepala – poros bubungan ganda di kepala (OHV-DOHC)
4. Desmodromic Valve
· Diagram Katup
Dalam teori
motor empat langkah katup dianggap membuka dan menutup tepat pada posisi
TMA dan TMB. Namun pada kondisi yang sebenarnya tidak demikian, kedua
katup membuka lebih awal dan menutup lebih lambat. Katup isap membuka
sebelum TMA dan menutup setelah TMB, dan katup buang membuka sebelum TMB
dan menutup sesudah TMA. Hal ini diperlukan untuk memberikan waktu yang
cukup untuk memasukkan atau mengeluarkan muatan dalam silinder. Untuk
melihat secara nyata bagaimana kerja mekanisme katup secara utuh adalah
sulit, untuk memudahkannya dibuat dalam suatu diagram. Dengan diagram
dapat dijelaskan kapan katup membuka dan menutup, mekanismenya
sedemikian rupa sehingga seluruh proses berjalan dengan tepat. Lama
kerja katup ditentukanoleh bentuk bubungan poros bubungan. Bila diagram
katup berubah, hal ini mempengaruhi unjuk kerja motor.
· Penegang Rantai
Pada
mekanisme katup yang digerakkan oleh rantai atau sabuk selalu dilengkapi
dengan penegang. Penegang berfungsi untuk mencegah rantai/sabuk
bervibrasi. Vibrasi akan menimbulkan suara ribut, terutama saat terjadi
perubahan kecepatan motor. Penempatan penegang ditentukan oleh arah
putaran poros engkol. Bila putaran poros engkol searah jarum jam,
penegang ditempatkan di sebelah kiri poros engkol dan di sebelah kanan
poros engkol bila putaran poros engkol tidak searah jarum jam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar