Jumat, 26 Oktober 2012

Sekilas Mesin Pembakaran Dalam

Bab 1
Pendahuluan
                                                                                                                                      
            Kendaraan dewasa ini sangat bervariasi, mulai dari ukuran kecil sampai ukuran yang besar. Secara umum didefinisikan bahwa kendaraan adalah alat transportasi yang digunakan untuk mobilisasi penumpang. Dalam penggunaanya, kendaraan juga mengangkut barang.
           
Penggerak Kendaraan dewasa ini menggunakan motor bensin dan diesel. Bahan bakar gas juga sudah banyak digunakan. Kendaraan penumpang digunakan untuk mobilisasi penumpang dan kendaraan barang digunakan untuk mobilisasi barang.
Bab 2
Jenis Motor
            
 Untuk menentukan jenis motor, walaupun sangat yang bervariasi, tak sesulit yang dibayangkan. Jenis motor dapat dikelompokkan dalam beberapa kriteria yaitu:
1.       Siklus Kerja
Berdasarkan siklus kerja motor dapat dibedakan menjadi:
Ø  Motor siklus dua langkah
Motor yang melakukan satu kali langkah usaha dalam dua kali langkah torak.
Ø  Motor siklus empat langkah
Motor yang melakukan satu kali langkah usaha dalam empat kali langkah torak.
Ø  Motor rotari wankel
2.      Susunan Silinder
Berdasarkan susunan silinder motor dapat dibedakan menjadi:
Ø        Segaris (Inline)
Ø        V
Ø         Bertolak belakang (opposed type)
Ø        Bintang (star)
Ø W
Motor jenis segaris, V dan bertolak belakang umumnya digunakan untuk penggerak kendaraan, sedangkan jenis bintang digunakan untuk penggerak pesawat.
3.      Pembentukan Campuran Bahan Bakar
Dalam kelompok ini ada dua jenis yaitu:
Ø  Menggunakan karburator pada motor bensin dan gas
Ø  Menggunakan injektor pada motor bensin dan diesel
4.      Penyalaan Bahan Bakar
Berdasarkan penyalaan bahan bakar motor dapat dibedakan menjadi:
Ø  Penyalaan dengan siistim pengapian pada motor bensin dan gas.
Ø  Penyalaan kompresi pada motor diesel.
5.      Gerak  Torak
Berdasarkan gerak torak motor dapat dibedakan menjadi:
Ø  Gerak torak bolak-balik (recipprocating)
Ø  Gerak torak berputar (rotary) tetapi yang berputar sebenarnya rotor.
6.     Pengisian Campuran Bahan Bakar
Berdasarkan pengisian campuran bahan bakar motor dapat dibedakan menjadi:
Ø  Pengisian alami (Naturally Aspirated Engine)

7.      Pendinginan
Berdasarkan pendinginan motor dapat dibedakan menjadi:
Ø  Sistem pendingin udara
1.    Motor 2 Tak Lama
2.    Motor VW Lama
3.    Sepeda Motor
Ø  Sistem pendingin air
1.    Hampir semua mobil kecuali mobil VW lama
8.     Sifat dan Penggunaannya
Berdasarkan penggunaannya motor dapat dibedakan menjadi:
Ø  Stasioner (penggerak genset)
Ø  Mobile (alat transportasi)
Bab 3
Dasar Motor
A. Bagian Utama Motor
Secara umum motor berfungsi sebagai sumber tenaga untuk menggerakan/mengoperasikan kendaraan. Motor yang digunakan adalah motor berpembakaran dalam Internal Combustion Engine yang menggunakan solar atau bensin sebagai bahan bakar.
Blok Silinder
Blok silinder adalah komponen motor yang paling besar komponen-komponen lainya sebagian besar dipasang di blok silinder. Seperti namanya blok silinder terbuat dari balok logam tuang umumnya besi tuang, tetapi juga ada blok silinder dibuat dari alumunium tuang. Blok silinder mempunyai lubang yang tepat sebagai tempat torak bekerja. Bagian b`wah blok disebut crankcase, mempunyai dudukan bantalan untuk menempatkan poros engkol. Bagian silinder dikelilingi mantel pendingin water jacket yang berfungsi sebagai pendingin motor.
Kepala Silinder
Kepala silinder terbuat dari besi tuang atau campuran aluminium. Kepala silinder dibaut ke bagian atas blok silinder sehingga benar benar rapat dengan silinder. Pada kepala silinder terdapat ruang bakar, dimana gas bahan bakar dibakar. Kepala silinder mempunyai lubang saluran masuk dan saluran keluar. Katup masuk mengatur pemasukan gas bahan bakar ke dalam silinder dan katup buang mengeluarkan gas bekas hasil pembakan.
Poros Engkol
Poros engkol ditempatkan pada bantalan dan diikat pada bagian bawah blok silinder. Poros engkol bersama bantalan penghubung connecting rod merubah gerak lurus piston menjadi gerak berputar pada poros engkol. Poros engkol mempunyai dua jenis bantalan yaitu bantalan tetap dan bantalan berputar.
Roda Penerus fly whell
Roda penerus terbuat dari besi tuang yang kuat dan dihubungkan di salah satu ujung poros engkol. Roda penerus mengurangi getaran mesin dengan cara memperhalus daya yang dihasilkan piston. Pada saat langkah usaha, roda penerus menerima gaya puntir yang besar, daya yang besar ini dimanfaatkan untuk menggerakan piston pada ketiga langkah lainya (buang, isap, kompresi), dengan dengan demikian putaran mesin menjadi halus, Semakin banyak jumlah silinder , roda penerus akan semakin ringan/kecil. Roda penerus dilengkapi/dipasang roda gigi, sehingga memugkinkan motor dihidupkan dengan motor starter.
Panci Oli
Panci oli diikat ke bagian bawah silinder, sehingga dapat menutupi poros engkol. Panci oli terbuat dari bahan campuran besi lunak. Panci oli berfungsi sebagai wadah seluruh pelumas yang digunakan untuk melumasi motor.
.    6.    Torak dan Batang Penghubung
Torak dan kelengkapanya berfungsi untuk meneruskan tenaga hasil pembakaran. Selain itu juga bersama kepala silinder membentuk ruang bakar sedemikian rupa. Torak, dalam kerjanya , menerima panas dan perubahan temperatur yang sangat tinggi, oleh sebab itu torak dibuat dari bahan yang tahan terhadap kondisi ini.
Motor bensin biasanya menggunakan campuran alumunium untuk membuat torak. Torak dilengkapi dengan dua jenis ring yaitu ring kompresi dan ring oli. Ring kompresi sebagai perapat untuk mencegah kebocoran gas, terutama saat pembakaran. Ring minyak berfungsi sebagai pengendali pelumas dinding silinder dan torak serta kelengkapanya. Bagian bawah batang penghubung dengan poros engkol, bagian atas dilengkapi dengan lubang pasak sebagai dudukan torak.
Poros Bubungan dan Katup
Poros bubungan dan mekanisme katup berfungsi untuk membuka dan menutup katup pada saat yang tepat. Poros bubungan digerakan oleh poros engkol dengan perbandingan putaran 1:2, dengan perantara roda gigi atau rantai/sabuk. 
Tutup Kepala Silinder
Tutup kepala silinder dipasang diatas katup, di bagian atas kepala silinder. Tutup ini berfungsi untuk menutupi mekanisme katup, sehingga komponen katup tidak berhubungan dengan kotoran dari udara dan pelumas tidak terbuang.
9.            Rantai Timing dan Pulley
Rantai timing dan pulley menggerakkan poros bubungan setengah dari putaran poros engkol. Penggerak timing dewasa ini banyak menggunakan sabuk karet, namun juga masi banyak yang menggunakan rantai dan roda gigi
10.         Gasket, Seal, dan Lain-lain
Untuk mencegah kebocoran fluida pada motor, digunakan gasketdan seal. Secara umum gasket dan seal disebut perapat. Gasket digunakan untuk mencegah kebocoran bagi sambungan yang tidak bergerak. Sedangkan seal digunakan untuk mencegah kebocoran pada komponen yang bergerak. Untuk dapat merakit satu engine utuh diperlukan komponen lain seperti, mur, baut, ring, spacer, dudukan, penahan pegas dan lain lain. Komponen kecil inilah yang membentuk satu kesatuan motor.
Bab 4
Sistem Pada Motor
Motor tidak dapat berfungsi hanya dengan kelengkapan yang telah dijelaskan sebelumnya. Diperlukan dukungan kelengkapan lain untuk dapat mempertahkan kerja motor dan layak beroperasi.
Sistem Starter
Motor listrik digunakan untuk memutar awal motor melalui roda penerus dan poros engkol. Sistem starter terdiri dari motor listrik dan penggerak. Penggerak mempunyai roda gigi kecil yang dihubungkan dengan roda penerus pada saat berputar. Energi listrik diperoleh dari baterai. Kelengkapan lain adalah kelengkapan pengendali seperti kunci kontak dan lain- lain.
Sistem Bahan Bakar
·         Sistim Hnjeksi Bahan Bakar Bensin.
·         Sistem Bahan Bakar Bensin
1. Fungsi dan Komponen Sistim Bahan Bakar Bensin
Secara umum fungsi sistem bahan bakar adalah mensuplai kebutuhan bahan bakar yang siap bakar kepada motor  sehingga motor dapat bekerja normal pada setiap tingkat kecepatan/daya motor. Sistem ini mempunyai tiga komponen utama yaitu:
a.    Tanki bahan bakar
b.    Pompa bahan bakar
Berfungsi untuk memindahkan bahan bakar dari tanki ke karburator. Pompa ini dibutuhkan hanya pada sistem tekan untuk memindahkan bahan bakar. Pompa menarik bensin dari tanki melalui pipa penghubung dan memasukkannya pada ruang pelampung karburator.
c.    Karburator
Berfungsi mencampur udara dengan bahan bakar dengan perbandingan tepat sehingga membentuk gas bahan bakar yang mudah terbakar. Dalam pelaksanaanya tidak semudah itu. Untuk dapat menghasilkan campuran yang tepat pada setiap kondisi beban dibutuhkan beberapa saluran, misalnya saat idle, start, akselerasi, dan lain-lain.
·         Prinsip kerja
Pada prinsipnya karburator bekerja berdasarkan pada kecepatan aliran udara dan perbedaan tekanan, semakin cepat aliran udara maka semakin rendah tekananya, khususnya pada saluran/pipa. Untuk menciptakan perbedaan kecepatan aliran udara pada saluran, karburator menggunakan venturi. Setelah udara mengalir dengan kecepatan tertentu, udara mampu menarik bahan bakar hingga terbawa bersama udara masuk, sebagai outputnya dihasilkan gas bahan bakar. Aliran udara dihasilkan dari gerak turun torak pada saat langkah isap dimana katup isap terbuka dan katup buang tertutup. Gerakan turun piston mengakibatkan terjadinya kevakuman dalam silinder, perbedaan tekanan dalam silinder dan luar silinder mengakibatkan terjadinya aliran udara.
·         Sistem pelampung
Pelampung bersama katup jarum dan dudukanya menjaga jumlah bahan bakar di ruang bahan bakar. Ruang bahan bakar adalah tempat penampungan bahan bakar dalam karburator. Jumlah bahan bakar yang masuk dalam ruang bahan bakar harus sesuai agar dapat memenuhi kebutuhan bahan bakar saat putaran tinggi dan tidak masuk ke saluran masuk saat idle
·         Sistem start dingin
Untuk menghidupkan motor yang masih dingin diperlukan bahan bakar yang lebih banyak dari biasanya. Untuk memperbanyak jumlah bahan bakar perlu katup cuk. Bila cuk ditutup, kevakuman tinggi terjadi di bawah saluran cuk, akibatnya  akan lebih banyak bahan bakar yang ditarik dari ruang pelampung sehingga campuran akan kaya. Penambahan bahan bakar diperlukan untuk menghidupkan motor yang dingin disebabkan temperatur normal kompresi belum mampu untuk membakar bahan bakar, di sisi lain akibat dinginya saluran masuk, sebagian bahan bakar menempel ke dinding saluran masuk dan tidak masuk ke dalam silinder.
·         Sistem idle
Suplai bahan bakar saat motor dalam putaran rendah diperoleh dari saluran idle. Bahan bakar yang diberikan hanya cukup untuk mempertahankan agar motor tetap hidup. Pada kondisi ini, katup throttle menutup.
·         Sistem utama
Sistem utama mensuplai bahan bakar pada semua tingkatan beban motor di atas putaran idle. Sistsm utama ini mulai bekerja pada saat katup throttle mulai membuka.
·         Sistem akselerasi
Sistem ini memberikan tambahan bahan bakar pada katup throttle dibuka lebih lebar. Hal ini akan mencegah motor mati saat terjadi penambahan putaran. Motor dapat mati sebab pada saat katup throttle dibuka lebar, tingkat kevakuman rendah, akibatnya bahn bakar yang dihisap menjadi sedikit, pada kondisi beban maksimum motor dapat mati.
·         Sistem injeksi bahan bakar motor diesel
Secara umum fungsi sistem bahan bakar adalah mensuplai kebutuhan bahan bakar yang siap bakar kepada motor  sehingga motor dapat bekerja normal pada setiap tingkat kecepatan/daya motor. Pembakaran dalam ruang bakar terjadi dengan pengabutan bahan bakar yang disemprotkan dalam suhu yang tinggi. Pengabutan bahan bakar secara sempurna dimungkinkan oleh suatu pengabut/injektor yang ditempatkan dengan mulutnya menghadap ke ruang bakar. Udara bersuhu tinggi dihasilkan oleh torak dalam langkah kompresi sehingga pada suatu batas tekanan tertentu, timbul pencetusan sendiri dan berlangsung pembakaran secara tiba-tiba. Karena tidak diperlukan busi, maka sistem bahan bakar motor diesel berfungsi sebagai sistem penyalaan. Bahan bakar diesel terdiri dari cairan minyak bumi dengan viskositas, berat jenis dan mutu pembakaran yang berbeda dari bahan bakar bensin. Untuk motor putaran tinggi biasanya dipakai kerosene yaitu jenis minyak yang mendekati mutu bensin, sedangkan motor putaran rendah menggunakan solar atau minyak tanah dan sejenisnya.  Sistem ini mempunyai lima komponen utama yaitu:
a. Tanki bahan bakar
Pompa pengisi
Berfungsi untuk memindahkan bahan bakar dari tanki ke serambi inlet pompa injeksi melalui saringan. Pompa pengisi merupakan single setting pump terletak di bagian rumah pompa injeksi. Pompa pengisi digerakan oleh chamshaf dari pompa injeksi. Pompa pengisi diesel terdapat tiga tipe yaitu:
a.    Bekerja menggunakan plunger
b.    Bekerja menggunakan membran
c.    Bekerja menggunakan daun (rotor) untuk pompa rotari
c. Pompa injeksi motor diesel
            Berfungsi untuk menginjeksikan bahan bakar ke dalam ruang bakar. Pompa injeksi ini mempunyai beberapa jenis dan merk yaitu nippondenso, bosch, british, dan lain-lain.
d. Injektor
e. Nozzle dan needle
            Dari semua syarat pemakaian bahan bakar, untuk motor-motor diesel yang sangat perlu membutuhkan perhatian adalah syarat kebersihannya, mengingat seluruh oeralatan sistim bahan bakar diesel dibuat dengan ukuran dan penyesuaian yang sangat presisi. Sedikit saja debu atau kotoran terbawa oleh bahan bakar maka dapat menimbulkan gangguan pada kerja pompa dan injektor. Saringan bahan bakar yang terletak di tengah jalur pengaliran bahan bakar harus mempunyai kemampuan tinggi untuk menyaring semua debu dan kotoran tersebut, sehingga komponen tersebut perlu perawatan khusus, dan harus diperiksa dan dibersihkan secara teratur. Tetapi, cara lain yang lebih bijaksana adalah setiap kali mengisikan bahan bakar ke dalam tangki bahan bakar, diusahakan menyaring terlebih dahulu dengan saringan tersendiri di tempat penyimpanan.
            Pompa pengisi mengalirkan bahan bakar dari tanki ke pompa penekan ada kalanya macet. Akibatnya seluruh sistem akan mengalami kekurangan bahan bakar jauh dari takaran yang diperlukan. Untuk pompa pengisi harus diperiksa keadaan sambungan dengan pipa-pipa bahan bakar. Satu hal yang sangat mengganggu pula dan sering terjadi pada sistim bahan bakar motor diesel adalah masuknya udara luar ke dalam sistim bahan bakar. Kejadian ini berakibat sukar dihidupkan atau putaran motor diesel meloncat-loncat. Cara membuang udara tersebut adalah:
1.    longgarkan sekrup pembuang udara pada pompa penekan
2.    gerakkan pompa pengisi dengan tuas tangan atau putarkan motor
3.    udara akan keluar melalui sekrup pembuang
4.    bila udara sudah habis tutup dan keraskan sekrup pembuang tersebut
Beberapa sebab masuknya udara luar dalam sistim bahan bakar diesel yaitu:
·         bocor pada saluran isap pada pompa pengisi atau pada saringan bahan bakar
·         kelonggaran mur pengikat sambungan pipa bahan bakar
·         pengisian bahan bakar dalam keadaan tanki kosong
Dalam pemakaian motor diesel perlu perawatan dan perhatian yang tetap. Pada jangka waktu tertentu perlu diperiksa.Seluruh sistem di atas tidak sama. Namun secara umum semuanya mempunyai kesamaan yaitu memiliki tanki bahan bakar, dan cara mensuplai bahan bakar, yaitu mencampur bahan bakar dengan udara agar dapat terbakar dalam ruang bakar.
Sistem Pengapian
Motor bensin dan motor yang menggunakan bahan bakar gas mempunyai sistem pengapian. Sistem ini diperlukan untuk membentuk percikan bunga api yang dapat membakar bahan bakar di ruang bakar. Oleh sebab itu, motor bensin disebut juga motor dengan penyalaan busi. Hal ini membedakan motor bensin dengan diesel, motor diesel tidak memerlukan penyalaan busi melainkan penyalaan dengan kompresi/pembakaran siri. Pembakaran pada motor diesel terjadi pada saat bahan bakar disemprotkan ke dalam silinder. Temperatur udara yang dikompresi dalam silinder cukup tinggi untuk membakar bahan bakar yang disemprotkan injektor. Maka dari itu kompresi pada motor diesel lebih tinggi dari pada kompresi motor bensin.
Sistem Pendingin
·         Fungsi
Fungsi utama sistem pendingin ada dua yaitu mencegah terjadinya over heating dan menjaga motor selalu bekerja pada temperatur kerja yang telah ditentukan. Over heating dapat menyebabkan komponen komponen motor terbakar. Bila motor bekerja pada kondisi over heating dapat menyebabkan:
·         Pembakaran awal
·         Detonasi
·         Ketukan torak dan katup terbakar
·         Gangguan pada sistem pelumas
Sedangkan bila motor bekerja pada suhu yang terlalu dingin dapat menimbulkan:
·         Keausan lebih cepat
·         Boros bahan bakar
·         Tumpukan air dan endapan pada crank case
Itulah sebabnya suhu motor harus dikendalikan. Dengan mengatur temperatur motor sesuai dengan ketentuan akan membuat motor selalu menghasilkan efesiensi tinggi. Pada saat start motor dipanaskan dengan cepat dan saat beban puncak motor harus didinginkan.
·         Cara kerja
Bila kipas berputar, maka pompa air berputar. Putaran pompa membuat air bersirkulasi. Air yang panas di sekitar blok silinder akan dialirkan menuju radiator. Radiator akan mendinginkan air tersebut dengan bantuan kipas.
Air yang telah dingin akan mengalir kembali ke blok silinder dan berulang terus menerus. Termostat berfungsi untuk mengendalikan agar motor tetap berada pada temperatur kerja.
Bila temperatur dingin, maka termostet menutup dan bila temperatur panas termostat akan membuka maksimum. Komponen lain yang menentukan unjuk kerja sistem pendingin adalah tutup radiator.
Tutup radiator mempunyai dua jenis katup, yaitu katup bertekanan dan vakum. Katup tekan akan mengatur tekanan sistem pendingin lebih tinggi (0,9 kg/cm2) dari udara luar, sementara katup vakum berfungsi mencegah kevakuman pada sistem pendingin yang dapat merusak radiator.
Sistem Pelumas
·         Fungsi
Secara umum fungsi sitem pelumas adalah:
·         Mengurangi gesekan pada komponen motor yang bergerak
·         Membantu mendinginkan motor
·         Membersihkan komponen
·         Meredam suara
·         Perapat antara torak dan dinding silinder
·         Penghantar panas
Sistem pelumas melaksanakan seluruh kegiatan di atas bersamaan dan segera setelah motor hidup. Tanpa pelumasan torak akan cepat rusak.
·         Komponen sistem pelumas
·         Saringan primer
·         Pompa oli
·         Saringan sekunder
·         Saluran
·         Pengendali tekanan
·         Alat ukur tekanan/lampu indikator
Seluruh komponen di atas bekerja dalam satu kesatuan mambantuk sistem pelumasan. Pompa digerakkan oleh roda gigi pada poros bubungan.
·         Jenis
·         Jenis tekan dan percik
Pada jenis ini, oli ditekan menuju oil gallery, dari sini oli didistribusikan ke bantalan-bantalan dan poros-poros. Untuk mendinginkan torak dan melumasi dinding silinder, dilakukan oleh poros engkol dengan cara memercikkan oli.
·         Jenis tekan
Secara umum kelengkapannya sama dengan sistim tekan dan percik. Perbedaanya adalah untuk mendinginkan piston dan pelumasan silinder dikenakan tekanan yang disalurkan oleh nozzle. Karena sistem ini mengandalkan tekanan untuk mencapai seluruh komponen, umumnya sistem ini menggunakan tekanan yang lebih tinggi dari sistem tekan dan percik, yaitu 4-5 kg/cm2.
·         Klasifikasi oli dan gemuk
Awal penggunaan oli motor hanya mempunyai satu tujuan, yaitu mengurangi gesekan sehingga mengurangi dampak keausan. Pada masa itu pemilihan oli tidak menjadi masalah sebab semua oli yang ada sudah memenuhi kebutuhan. Kondisi motor sekarang sudah jauh berbeda dibanding motor masa lalu. Motor sekarang berputar lebih cepat, komponenya lebih presisi, beban lebih berat, dan laju kendaraan lebih cepat. Untuk memenuhi kebutuhan motor sekarang sifat mengurangi gesekan tidak cukup. Sifat ini harus ditingkatkan. Peningkatan kualitas pun dilakuakan, sehingga muncul istilah baru seperti additives, multi grade, dan lain-lain. Pelumas secara umum dapat dikelompokkan dalam 4 jenis yaitu:
1.    oli mesin
2.    oli roda gigi
3.    oli transmisi
4.    gemuk
1. Oli mesin
            Oli mesin yang digunakan dewasa ini ada dua jenis yaitu, oli mesin bensin dan oli mesin diesel. Masing-masing oli masih dikelompokkan lagi berdasarkan beban, sehingga kita mengenal kode-kode seperti, SA, SB, SC, SD, SE, CA, CB, CC, CD, dan CE pada wadah oli. Tingkat kekentalan oli mengacu pada standard SAE Society of Automotive Engineers. Mesin umumnya menggunakan oli SAE 30.
2. Oli roda gigi
            Oli roda gigi digunakan pada transmisi manual, difrensial dan roda gigi sistem kemudi. Oli roda gigi umumnya diperkaya dengan sifat anti gesek dan anti leleh. Hal ini diperlukan karena tekanan yang kuat dapat menghancurkan oli sehingga dapat mengakibatkan kontak langsung antar roda gigi khususnya roda gigi spiral.
3. Oli transmisi hidrolik
            Oli ini digunakan pada transmisi otomatis dan sistem hidrolik. Salah satu fungsi tambahan pada oli ini adalah dapat meneruskan tenaga dengan baik. Sebagai penerus tenaga, oli ini harus tehan terhadap temperatur tinggi dan tidak terlalu kental. Kekentalan yang tinggi dapat menimbulkan hambatan terhadap pemindahan tenaga, sehingga efisiensi motor berkurang. Oli ini umumnya disebut ATF Automatic Transmissions Fluid.
4. Gemuk
            Gemuk terbuat dari campuran minyak pelumas dengan sabun. Pada kendaraan gemuk digunakan pada bantalan dan komponen chasis, seperti ball joint, cross joint dan lain –lain. Gemuk umumnya digunakan untuk komponen yang memiliki pelumasan tersendiri, untuk itu gemuk harus tahan panas sehingga tidak meleleh, hal ini akan membuat gemuk dapat bertahan lama pada komponen.
 6. Sistem Pemasukan dan Pembuangan
            Sistem pemasukan dan pembuangan berfungsi untuk membersihkan udara masuk dan meredam suara gas bekas waktu keluar. Adapun komponen  sistem pemasukan dan pembuangan sebagai berikut:
·         Saringan udara
Berfungsi untuk memisahkan kotoran dari udara. Saringan yang digunakan ada tiga jenis yaitu saringan kering, saringan basah, dan saringan semi basah. Saringan udara kering umumnya menggunakan bahan kertas diperkuat kerangka logam. Saringan udara basah dilengkapi dengan genangan oli di dasar saringan. Sedangkan saringan semi basah oli dan saringan dicanpur menjadi satu biasanya saringan ini terbuat dari spons yang dapat mengikat oli. Saringan-saringan udara yang digunakan umumnya dapat dibersihkan. Kotoran yang menumpuk pada dinding saringan akan menghambat aliram udara, sehingga motor menjadi boros bahan bakar.
·         Saluran masuk
Berfungsi sebagai saluran pemasukan uap bahan bakar dari karburator ke dalam silinder. Pada saluran masuk tidak boleh ada kebocoran, bila ada kebocoran, udara murni akan masuk ke dalam saluran sehingga merubah komposisi campuran yang dihasilkan karburator. Kebocoran saluram memungkinkan udara kotor masuk ke dalam ruang bakar sehingga pembakaran tidak sempurna dan ruang bakar menjadi cepat kotor.
·         Saluran buang dan knalpot
Saluran buang berfungsi untuk menyalurkan gas bekas ke luar ruang bakar. Saluran buang dilengkapi peredam/knalpot. Suara keras yang muncul di saluran buang adalah akibat pertemuan gas bekas yang bertemperatur sangat tinggi dengan udara luar yang temperaturnya relatif rendah. Pemuaian udara secara tiba-tiba tersebut menghasilkan ledakan. Knalpot mengurangi temperatur gas buang, knalpot juga dilengkapi dengan peredam suara sehingga suara ledakan tersebut dapat diredam. Knalpot tidak boleh bocor, kebocoran knalpot menimbulkam polusi yang lebih banyak dan suara yang berisik.
7.    Sistem Ventilasi Carter
Ruang poros engkolharus diberi ventilasi untuk menyalurkan gas yang terbentuk di dalam ruang poros engkol serta mencegah terbentuknya tekanan di ruang tersebut. Tekanan ini dapat menghambat gerak torak kerusakan seal dan lain-lain. Sebagian bahan bakar yang tidak terbakar juga akan masuk ke ruang poros engkol melalui celah ring dan dinding silinder. Uap oli dan bahan bakar yang tidak terbakar inilah yang bila keluar menimbulkan polusi. Untuk mencegah polusi, maka motor dilengkapi dengan sistem ventilasi positif. Pada sisitem PVC, udara bersih dimasukkan dalam ruang poros engkol, dan pada saat bersamaan mengeluarkan gas berbahaya bagi motor dan lingkungan dalam carter. Gas ini dimasukkan kembali dalam ruang bakar, sehingga terbakar dan keluar menjadi gas bekas.
Untuk meningkatkan sistem ini, sistem dilengkapi dengan katup PVC berfungsi mengendalikan aliran udara bersih dan uap oli yang masuk ke saluran masuk agar tidak mengganggu kerja motor.
Cara kerja katup PVC
·         Pada saat motor mati, plunyer menutup akibat tekanan pegas. Hal ini mencegah udara mengalir memasuki saluran masuk saat motor start.
·         Pada saat idle, pada saat kevakuman tinggi, plunyer tertarik ke sisi satu lagi dan membuat aliran gas tertahan.
·         Selama akselerasi, kecepatan motor menjadi tinggi, katup memberikan kecepatan aliran maksimum.
Komponen yang perlu diperiksa pada sistem PVC adalah kerja katup,  bila katup tidak berfungsi dengan baik menyebabkan motor sukar hidup. Dan bila katup macet maka gas bocoran dan uap oli mengalir menuju saringan dan mengakibatkan saringan yang tercemar oli khususnya saringan kering.
8.    Sistem Mekanisme Katup
·         Kelengkapan
Untuk dapat berjalan motor harus memasukkan udara atau gas bahan bakar ke dalam silinder serta membuang hasil pembakaran dan kegiatan ini harus dilakukan dengan tepat. Untuk mengatup pemasukan dan pembuangan, digunakan katup serta kelengkapan penggeraknya. Pengaturan pemasukan dan pembuangan dilakukan dengan membuka dan menutup saluran ke dalam silinder.
·         Cara Kerja Mekanisme Katup
Poros bubungan berputar, perputaran ini akan mengakibatkan bubungan menekan tappet, daya dorong tappet diteruskan oleh batang penekan, batang penekan mendorong rocker arm, pada sisi lain rocker arm akan mendorong katup sehingga katup turun ke bawah atau membuka.
            Cara kerja katup pada proses sebenarnya sebagai berikut:
1.    Langkah Isap.
Torak bergerak turun, katup isap terbuka dan katup buang tertutup.
2.    Langkah Kompresi.
Torak bergerak ke atas dan semua katup menutup.
3.    Langkah Usaha
Torak bergerak turun dan semua katup menutup.
4.    Langkah Buang
Torak bergerak ke atas, katup isap tertutup dan katup buang terbuka.
·         Jenis Mekanisme Katup
Katup yang digunakan pada motor dewasa ini umumnya ditempatkan pada kepala silinder. Katup yang berada di kepala silinder lebih mudah disetel dari pada katup yang berada di sisi silinder. Mekanisme penggerak katup di kepala ada tiga jenis yaitu:
1.    Katup di kepala – poros bubungan di sisi (OHV)
2.    Katup di kepala – poros bubungan tunggal di kepala (OHV-SOHC)
3.    Katup di kepala – poros bubungan ganda di kepala (OHV-DOHC)
4. Desmodromic Valve
·         Diagram Katup
Dalam teori motor empat langkah katup dianggap membuka dan menutup tepat pada posisi TMA dan TMB. Namun pada kondisi yang sebenarnya tidak demikian, kedua katup membuka lebih awal dan menutup lebih lambat. Katup isap membuka sebelum TMA dan menutup setelah TMB, dan katup buang membuka sebelum TMB dan menutup sesudah TMA. Hal ini diperlukan untuk memberikan waktu yang cukup untuk memasukkan atau mengeluarkan muatan dalam silinder. Untuk melihat secara nyata bagaimana kerja mekanisme katup secara utuh adalah sulit, untuk memudahkannya dibuat dalam suatu diagram. Dengan diagram dapat dijelaskan kapan katup membuka dan menutup, mekanismenya sedemikian rupa sehingga seluruh proses berjalan dengan tepat. Lama kerja katup ditentukanoleh bentuk bubungan poros bubungan. Bila diagram katup berubah, hal ini mempengaruhi unjuk kerja motor.
·         Penegang Rantai
Pada mekanisme katup yang digerakkan oleh rantai atau sabuk selalu dilengkapi dengan penegang. Penegang berfungsi untuk mencegah rantai/sabuk bervibrasi. Vibrasi akan menimbulkan suara ribut, terutama saat terjadi perubahan kecepatan motor. Penempatan penegang ditentukan oleh arah putaran poros engkol. Bila putaran poros engkol searah jarum jam, penegang ditempatkan di sebelah kiri poros engkol dan di sebelah kanan poros engkol bila putaran poros engkol tidak searah jarum jam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...