Rabu, 24 Oktober 2012

Pengaderan D3MITS dinilai "Negatif" atau "Negatif" menilai Pengaderan D3MITS

Indahnya pengkaderan kami, mungkin jarang yang bisa melihat seperti itu bahkan tidak ada terutama lingkungan ITS. Karena meraka hanya melihat dari bagian kecil dari kami, dan tidak tahu sama sekali apa yang ada di dalamnya. Meraka hanya tahu masalah kami ribut dengan jurusan lain, masalah susah diatur waktu kegiatan integralistik, orang tua maba melapor ke birokrasi, dan berbagai masalah lain.



Mereka tidak tahu bahwa ada banyak nilai lebih yang terdapat pada pengkaderan maupun di dalam Himpunan Mahasiswa D3 Mesin. Dari pertama masuk sampai diangkat menjadi warga HMDM banyak sekali nilai yang didapat, terlebih lagi pasca diangkat menjadi warga. Dari maba kami dididik agar menjadi orang yang berani, bertanggung jawab, peduli terhadap sesama, dan banyak lagi yang lainnya.

Saya yakin maba di semua jurusan pasti berbeda mulai suku, adat, wilayah, budaya, latar belakang keluarga(KAYA, SEDERHANA, KURANG MAMPU). Setelah mereka berkumpul menjadi satu diangkatan, apakah mereka bisa langsung begitu saja kompak, solid, saling peduli, dan tidak apatis, tidak ada “GAP” tanpa adanya PENGKADERAN? Jawabannya adalah TIDAK.
Mungkin untuk solid seangkatan, saling peduli seangkatan, tidak apatis mungkin semua jurusan di ITS dapat menerapkan. Namun, saya rasa untuk tidak adanya “GAP” tidak semua jurusan di ITS dapat mengimplementasikan. Bahkan keakraban antar angkatan perlu dipertanyakan.
Banyak yang menilai Pengkaderan kami keras, namun semua itu tidak kami lakukan tanpa dasar, kami tidak ngawur dalam metode pengkaderan yang kami lakukan. Itu semua demi mereka saat masih mahasiswa maupun pasca wisuda.
Pengalaman saya waktu masuk D3 Mesin dua tahun yang lalu ketika saya di panggil senior saya, saat itu saya dan 6 warga lainnya. Saya pikir mereka angkatan 2008, setelah saya panjang lebar ngobrol dengan mereka ternyata saya baru sadar kalau saya berhadapan dengan angkatan yang berbeda, bahkan berbeda jauh, ada yang, 2005, 2006, 2007, 2009. Namun di sana hampir tidak ada perbedaan angkatan dari cara mereka berinteraksi. Itu secara tidak langsung menunjukkan keakraban antar angkatan dapat terjalin.
Sejak maba kami ditanamkan arti sebuah kekeluargaan, tidak apati, solid, dan lain sebagainya. Bahwa pentingnya sebuah keluarga baru ketika kita jauh dari keluarga di rumah. Dan itu kami baru sadar ketika kami telah diangkat menjadi warga. Ternyata semua proses yang ada pada pengkaderan kami itu mempunyai nilai yang tak ternilai jika di uangkan.
Jikan kita ingat lagu Keluarga Cemara, ada kalimat seperti ini, “Harta yang paling berharga adalah keluarga. Istana yang paling indah adalah keluarga”. Satu - satunya harta yang paling berharga  yang saya punyai diperantauan ini bukanlah motor, handphone, uang, atau materi lainnya, tapi itu adalah HMDM. Dimana di sana terdapat canda-tawa, tangisan, susah-senang, panas-dingin, semuanya ada di sana, dan itu tak dapat di tukar dengan uang berapapun nilainya. 















 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...